2019 ganti presiden

2019 GANTI PRESIDEN Tagar 2019 ganti presiden tidak asing lagi bagi masyarakat indonesia. Bukan cuma warga indonesia seluruh dunia pun sudah tahu mengenai tagar 2019 ganti presiden. Bukan menentang presiden saat ini tapi tagar ini membuktikan betapa besar keinginan masyarakat indonesia mendapatkan pemimpin baru. Bukan tentang seperti apa mereka berkata tapi seperti apa tindakan meraka ingin mendapatkan presiden baru. Tagar ini pun dikumandangkan dibeberapa kota besar di Indonesia. Hal ini membuktikan bahwa tagar ini bukan cuma suatu retorika tapi suatu tindakan nyata yang ingin segera didapatkan bagi mereka yang mengumandangkan tagar ini. Tentang apa yang didambakan dan diinginkan sebagian besar masyarakat indonesia adalah 2019 ganti presiden. Seperti hal pertama tadi teryata tagar ini makin hits setelah meluncurnya lagu 2019 ganti presiden. Lagu ini dibawakan oleh gabungan dari berbagaibtokoh masyarakat maupun kalangan pejabat dan selebritis. Tidak heran lagu ini cepat menyebar diseluruh lapisan masyarakat indonesia. Sehingga jika ditanya kepada masyarakat tentang lagu ini pasti sebagian besar menjawab saya tahu. Bukan cuma populer dikubu sendiri tapi lagu ini populer dikubu petahanan. Jika banyak orang bertanya kenapa sih kita harus ganti presiden maka para pendukung lagu ini pasti dengan semangat menjawab pertayaan mereka. Kenapa dengan semangat? Ya tentu kenapa tidak karena banyak sekali kebijakan pemerintahan yang kontra dengan kepentingan masyarakat, bahkan segala kebijakan itu membuat masyarakat menderita bahkan yang miskin makin miskin. Kenapa demikian? Pasti kamu tahu jawabannya ketika kamu rajin aktif di media sosial. Iya pastinya, coba kita lihat berapa triliun uang negara dihabiskan untuk membangun insfrastruktur. Nah pertayaannya setelah dibangun terus diapakan oleh negara? Ya pastinya dijual ke asing. Sehingga yang nikmati hasilnya adalah asing dang yang menjadi pembeli atau penikmatnya adalah rakyat. Yang tadinya gratis sekarang dibayar itulah kata yang sering keluar di bibir masyarakar Indonesia. 2019 ganti presiden isu hot dan fenomenal. Kenapa tidak, besarnya simpati masyarakat Indonesia ingin mendapatkan pemimpin baru. Hal ini mengakibatkan permainan politik dari para calon makin keras. Bukan seberapa berat mereka memikulnya tapi betapa berat tanggung jawab yang harus mereka tanggung terhadap anak cucu mereka agar bahagia di dunia ini. Kebencian masyarakat seolah-olah dibakar sendiri oleh capres 01 dimana banyak partia pendukung yang melakukan korupsi dan mengeluarkan argumen yang menyalahkan islam. Islam tidak benci mereka hanya saja islam seolah bertanya kenapa kami selalu disalahkan? Tidak sadarkah mereka siapa yang lebih berpengaruh terhadap perjuangan pergerakan untuk mendapatkan suatu kemerdekaan secara konstitusi. Kerja kerja dan kerja itulah moto dari capres 01 ,memang bagus motonya. Namun, dengan melihat fakta yang ada timbulah pertayaan di hati masyarakat sebenarnya itu kerja buat siapa? Ada lagi katanya akan membuat 10 juta lapangan kerja, rakyat mulai bertanya lagi buat kami atau buat asing? Sebenarnya kami masyarakat hanyan ingin hidup bahagia tapi kalau pemimpin yang tidak cinta terhadap rakyatnya bagaimana kami bisa bahagia? Musuh sebenarnya capres 01 sebenarnya adalah janji dia sendiri. Bukan kami penagih janji tapi itu adalah hutang dia sebagai pemimpin bangsa. Kami muak dengan janji manis dia makanya di 2019 nanti kami konsisten ganti presiden. Ini bukan suatu keinginan sepihak tapi ini adalah keinginan seluruh masyarakat indonesia yang merindukan bagaimana rasanya bahagia bersama keluarga tanpa kekurangan finansial. Memang pak prabowo kami belum tahu bagaimana jalan politiknya tapi kami sadar dengan tidak memilih jokowi adalah cara terbaik untuk mencegah kemungkinan terburuk yang akan terjadi kedepannya bila dia terpilih lagi sebagai presiden. Yang lami takut adalah secara konstitusi kami merdeka tapi secara kemanusiaan dan kehidupan yang layak masih jauh dalam bingkai kenegaraan. Itu sudah terbukti saaat ini banyak saudara saudari saya mengeluarkan kebebasan pendapat yang katanya dalam demokrasi dijaga pribadinya namun apa daya mereka diringkus oleh aparat dan langsung merasakan apa itu yang dinamakan bui. Jadi jangan salahkan kami jika yang kami inginkan adalah perubahan mendasar dalam pemrerintahan.

Komentar